Apa kabar teman pelaku industri Urban Pest Control di Indonesia..??? Artikel kali ini saya mencoba mengupas tentang mengubah pola aturan strategi (pakem) untuk memenangkan strategi bisnis Urban Pest Control kita di pasar industri ini.
Kita semua sudah dan sering mendengar negara Switzerland, atau suisse, atau swiss, atau berpuluh sebutan lainnya untuk negara ini karena hampir semua negara-negara di dunia mengagumi nya.
Bukan karena terkenal sebagai negara netral di dunia, negara dengan kota Zurich sebagai kota terbaik di dunia dalam kualitas layanan kehidupannya, negara produsen farmasi dan Industri Food & Beverages terbaik di dunia, tetapi banyak lagi yang dapat di banggakan di negri pegunungan alpen ini…, salah satunya industri arloji yang terkenal ke se-antero jagad raya. Yaaa… Itulah negri Swiss.., salah satu negara eropa yang mempunyai banyak keunikan. Seandainya biaya hidup di negara ini tidaklah mahal, pastilah banyak orang yang ingin tinggal di negri ini.
Salah satu industri terhebat di dunia di negri ini kita sebut saja jam tangan (arloji). Berbagai brand hasil karya terbaik negri ini sudah tidak diragukan lagi dari segi kualitas dan kuantitasnya. Jejeran merk seperti Rado, Omega, Tag Heur, Longines, Rolex, dan lainnya pasti kita pernah mendengar.. bahkan memilikinya (walaupun yang kita punya sebatas kelas Kawe super..). Reputasi Swiss sudah tidak perlu ditanyakan dan diragukan lagi di industri ini. Industri arloji sepertinya sudah menjadi bagian kultur negara Swiss. Membuat dan memproduksi arloji tak ubahnya seperti mempraktikkan hobi bagi mereka yang terlibat dalam industri ini.
Sekitar tahun 1950 an.., industri arloji Swiss mengalami masa puncak kejayaannya. Secara total Swiss menguasai 80% pasar arloji dunia pada saat itu. Hingga pertengahan tahun 1970 an mereka masih menjadi “Market Leader” dalam industri ini.
Perubahan besar terjadi ketika para pengusaha arloji Jepang menemukan teknologi terbaru.., peralihan teknologi mekanis (analog) menjadi teknologi elektronik (digital). Alhasil, arloji digital mulai diperkenalkan… Perlahan tapi pasti, Jepang mulai menyodok dan mengambil pasar yang selama ini di dominasi oleh Swiss. Merk Seiko, Citizen, Casio, dan yang lain menjadi trending topik pada masa itu. Selain Jepang, rupanya Hongkong dan Taiwan juga ikut memotong dan mengambil pasar yang selama ini menjadi milik negri penghasil coklat ini. Perusahaan-perusahaaan arloji Swiss mulai berguguran.., dan akhirnya pasar arloji Swiss hanya mampu mengambil segmen pasar arloji mewah… Untuk segmen pasar arloji menengah dan kelas ekonomi., pasar Swiss tergerus oleh pesaing-pesaingnya.
Tinggal diamkah negri Swiss…??? Dua perusahaan raksasa produsen arloji ternama yaitu produsen Omega dan satu lagi produsen arloji Rado dan Longines bersatu menjadi perusahaan gabungan dengan nama SMH corp.
SMH corp. Membuat dua pertimbangan dalam mengubah strategi persaingan pasar arloji. Pertama bagaimana mereka dapat membidik pasar arloji semen ekonomi yg menguasai 90% pasar arloji dunia (karena Pada saat itu pasar arloji dunia kelas menengah hanya di 7-8% dan pasar arloji mewah di 2-3%). Kedua.., bagaimana mereka membuat arloji bukan saja sebagai fungsi penunjuk waktu (functional benefit), tetapi juga sebagai fashion bagi pemakainya (emotional benefit). Dan… Munculah merk dagang SWATCH alias akronim dari Swiss Watch. Dan strategi mereka berhasil. Tidak kurang 10 arloji dimiliki oleh setiap orang eropa pada masa itu. Mereka berasumsi menggunakan jam tangan bukan lagi hanya sebagai penunjuk ketepatan waktu, tetapi lebih dari itu.., yesss., fashion is the best.
Kasus SWATCH dengan jelas menegaskan jika teknologi bukanlah salah satu strategi pemenangan pasar pada saat ini… tetapi yang terpenting, bagaimana kita dapat melihat dan membidik dengan cerdas pasar industri kita dengan melihat kemampuan, daya saing, dan penetrasi pesaing-pesaing kita.
Bagaimana dengan strategi bisnis Urban Pest Control Kita? Apakah kita hanya mengikuti tata aturan di industri ini? Atau kita dapat memodifikasi tata aturan main untuk dapat mengambil atau mempertahankan segmen pasar kita di industri ini ?!?!?!
Banyak cara untuk menerapkan strategi pemenangan pasar kita., sebagai contoh…;
1. Jika teman PCO senang bermain di sektor Pest Control, kita dapat memodifikasi sistem kerja di lapangan, seperti sistem kunjungan kerja, durasi kunjungan, bahkan sampai ke voucher insentif pekerjaan di luar komitmen kontrak kerja yang telah di buat bersama.
2. Untuk teman PCO yang senang bermain di Sektor Termite Control, kita bisa memodifikasi sistem kerja soil tretament dengan sistem baiting dan sistem sistem dusting (dengan catatan, chemical soil treatment bukan dari golongan repellent, seperti gol. sintetik pyrethroid dan Organophospate).., atau dengan insentif pengontrolan (checking) secara berkala selama masa garansi berlaku.
Bagaimana kita mampu memodifikasi sistem strategi kita agar pengguna Urban Pest Control tidak hanya menggunakan Jasa Urban Pest Control hanya sebatas kebutuhan.., tetapi sudah menjadi kebiasaan dan gaya hidup konsumen di Indonesia.
Nahhh.., masihkah ragu untuk kita pebisnis Urban Pest Control untuk mengubah tata aturan main di persaingan pasar ??? Selama itu tidak bertentangan dan masih dalam koridor persaingan sesuai dengan peraturan pemerintah, peraturan asosiasi, dan peraturan yg tersirat alias lisan… sah-sah saja untuk melakukan modifikasi tersebut. Dan yang terpenting.., kita sudah memiliki “Green Ocean” dimana klien kita sudah addicted dengan sistem kerja PCO kita, dan bukan lagi sebagai klien kerja… tetapi lebih ke Partner kerja.
Semoga dapat menjadi manfaat untuk kita semua pelaku bisnis Urban Pest Control Di Indonesia.