Hewan atau binatang yang ada di lingkungan manusia, terutama di area tempat tinggal, area perniagaan atau perdagangan (komersial), maupun area industri yang menimbulkan penyakit, merugikan, merusak, serta gangguan kepada manusia, dikenal dengan istilah HAMA PERMUKIMAN. Hama permukiman tidaklah signifikan jika dibandingkan dengan hama di pertanian dan perkebunan. Perbedaannya, hama permukiman lebih banyak berinteraksi dengan kehidupan manusia… sedangkan hama pertanian dan perkebunan lebih sedikit, atau sangat jarang berinteraksi dengan manusia. Fakta lain dari perbedaan mereka adalah jika hama pertanian dan perkebunan memiliki pakan yang berlimpah, baik hasil panen, organisme sebagai pakan alami dalam rantai makanan, dan faktor biotik lainnya… sedangkan hama permukiman lebih bergantung atau ketergantungan dengan aktivitas manusia sebagai sumber dasar kehidupannya.
Keberadaan hama, mencakup vektor dan reservoir di lingkungan permukiman, berkaitan erat dengan bioekologinya, yaitu bagaimana proses mereka berkembang biak, prilaku mencari makan, sampai proses kebiasaan berlindung dan beritirahatnya mereka. Hama yang habitat perindukannya ada di luar bangunan permukiman, tetapi ada disekitar permukiman tersebut, biasa dikenal dengan istilah “peridomestik”. Mereka hanya masuk ke dalam bangunan untuk mencari makan, setelahnya mereka Kembali ke sarang atau tempat istirahatnya di luar bangunan. Dilain pihak, hama yang bersifat “domestik” berkembang biak, mencari makan, dan bersarang di dalam bangunan (Singgih Harsoyo sigit, 2006).
Kedua kelompok hama ini menunjukkan sifat hidup dan prilaku yang berbeda, sehingga diperlukan strategi dan sistem pengendalian dalam berhadapan dengan mereka. Stadia apa yang akan disasar ? Umumnya, operator pest control lebih banyak melakukan pengendalian hama serangga pada stadia dewasa (imago), bukan pada fase larva atau nimpha… sangat berbeda dengan pengendalian hama di sektor pertanian dan perkebunan. Kapan dan dimana akan dilakukan tindakan perlakuan ? Perlakuan apa saja yang dilakukan serta tepat guna ?
Semuanya ini dapat dipertimbangkan dengan cermat, kemudian disusun sebagai program pengendalian hama jangka pendek atau jangka panjang, serta melakukan inspeksi dan pemonitoran rutin untuk membuat evaluasi berkala.