Selamat malam teman Pestpreneurs di Indonesia, semoga teman semua dalam lindungan dan selalu mendapatkan Barokah Allah SWT.

Seiring waktu berjalan, selain usia dan fisik kita yang terus bertambah… harapan kita selaku manusia dan khalifah di muka bumi ini, akan bertambah juga segala yang terbaik untuk kita. Tetapi pada nyatanya, alih-alih bisnis Urban Pest Control kita yang terus tumbuh dan membaik progress nya.. alhasil kita pribadi, selaku pe-bisnis nya juga tidak tahu dan mengerti hakikat kita selaku pebisnis (pestpreneurs) dengan usaha yang kita jalankan. Coba kita bertanya pada alam !!! atau mungkin rumput yang bergoyang.., cucok memang sepenggal bait lirik dari lagu milik Ebiet G. Ade yang populer di era 80-an, sangat mencerminkan ketidak pedulian kita untuk belajar kepada Alam. Pada dasarnya semua yang terbaik ada di alam semesta raya ini, mahakarya sang Pencipta yang Agung.

Ada satu proses biologi hidup yang dapat kita ambil untuk pem-belajaran kita dalam menggapai sukses kehidupan.., terutama sukses dalam bisnis kita. temans semua pasti mengenal dengan benar sosok se-ekor burung yang berjuluk rajanya Burung ?!?!?! Yaaa… dialah Sang Elang. Raja diraja dari semua jenis burung yang ada di muka Bumi ini. Selain kehebatannya untuk terbang sejauh 5 mil tanpa mengepakkan sayap dan dengan kecepatan rata-rata 80 km/jam, hanya Sang Elang yang diberi anugrah oleh Allah SWT untuk mampu melihat keindahan warna warni di dunia ini (noted, semua jenis burung buta warna). lalu.., apa yang membuat Sang Elang dipandang sebagai burung yang hebat? sampai-sampai negara-negara besar dan superpower menggunakan Sang Elang sebagai lambang negaranya. Sebut saja Amerika Serikat, Jerman, Irak, bahkan Indonesia juga nggak mau ketinggalan memakai simbol garuda (elang jawa menurut speciesnya, red) yang dahulu pada jaman kerajaan hindu kuno digunakan oleh Prabu Airlangga sebagai tunggangan pribadinya (gelarnya burung elang milik prabu airlangga yang bernama garuda Wisnu Kencana).

S0.., kita tinggalkan segala atribut kehebatan Sang Elang diatas. Ada satu makna kehidupan yang harus kita ambil dari perjalanan hidupnya.., seraya kita renungkan makna arti kata “life begin at forty” yang menjadi trend untuk laki-laki yang mapan kehidupannya di usia 40 tahun. Bagaimana juga dengan kita pelaku bisnis Urban Pest Control… Apakah kita sudah melakukan perubahan bisnis Urban Pest Control kita secara gradual, sistematis, dan menyeluruh terhadap perkembangan dan persaingan industri Urban Pest Control agar kita dapat terbang tinggi seperti sang elang ?

Kita lihat lagi bagaimana perjalanan Sang Elang dapat melewati masa usianya hingga mencapai 70 tahun dengan berbagai babak kehidupannya. Babak episode pertama Sang Elang muda dapat melakukan aktifitas dengan normal. mulai belajar terbang di usia 6 minggu, sampai belajar mencari makan sendiri di usianya yang tergolong muda. Kemudian Elang remaja menghabiskan waktunya untuk menikmati hidup dengan tubuh yang masih gagah perkasa sampai di usia ke 39 (cukup lama ya waktu untuk bermain-mainnya).., dan memasuki usia 40 tahun, Sang Elang mulai menua. Mulai dari paruhnya yang tumpul, cakarnya yang semakin panjang dan rapuh, bulu-bulu disekujur tubuhnya melebat sehingga ia akan sangat sulit terbang layaknya elang muda, dan lain lagi.., dan lain lagi. Lalu apa yang dilakukannya ??? Apakah Sang Elang menyerah dengan keadaan ??? Tentu tidak… Slogan Sang Raja Burung yang ganas dan perkasa rupanya menjadikan kelompok mereka bukan burung kelas rata-rata atau kelas kacangan. Ada

ritual yang menarik dari mereka pada saat mereka mencapai usia 40 tahun. Sang Elang pesakitan dan pelemah ini segera pergi dari hiruk pikuk keramaian dunianya untuk sementara waktu dan mencari tempat yang tenang agar ia dapat ber-revolusi menjadi Elang perkasa kembali.

Langkah pertama, Sang Elang mencari Batuan karang yang jauh dari keramaian dan musuh alaminya agar ia tenang pada saat melakukan ritualnya. Setelah mendapatkan tempat yang layak menurut mereka, maka pada tahapan kedua, Sang Elang segera mencabuti bulu-bulunya yang telah tua dan lebat satu persatu hingga ia telanjang bulat, hehehe… Langkah ketiga, ia segera mematuk-matukkan paruhnya yang rapuh dan tumpul sampai hancur, sehingga tidak lama kemudian akan muncul paruh baru. Langkah ke-empat, setelah bulu dan paruhnya tumbuh normal, Sang Elang segera mencabuti kuku dan cakarnya agar terlepas dan mendapatkan cakarnya yang kuat kembali. Proses ini terus dilakukan sampai kuku dan cakarnya tumbuh seperti elang muda kembali. Proses menyakiti diri sendiri dalam kurun waktu 150 hari (5 bulan lamanya) tanpa komunikasi dengan elang lain, kawin, dan yang terberat adalah tidak melakukan aktivitas mencari makan alias puasane polll 5 bulan tanpa makan dan minum (mungkin juga sambil berdoa) mampu mereka lakukan.., kalau kita mampu nggak yaaa tidak makan 5 bulan ???
Setelah 150 hari perjalanan membentuk jati diri kembali.., Sang Elang kembali terbang meninggalkan batu karang dan menyambut 30 tahun babak baru dalam perjalanan hidupnya.

Seandaianya kita meng-analogikan diri kita seperti Sang Elang, Sanggupkah kita melakukan hal-hal yang menurut kita sangat menyakitkan dan memprihatinkan dengan waktu yang tidak sebentar. Ada yang sanggup beberapa.., dan ada yang tidak sanggup untuk kebanyakan. Memang.., untuk mendapatkan sesuatu yang menyenangkan dan membahagiakan untuk kita, terkadang kita terlarut dengan sesuatu yang berbau kesenangan, bukan nilai dasar (esensi) dari harapan dan tujuan kita. Ibarat pepatah kuno mengatakan, “Berakit-rakit ke hulu, Bersenang-senang kemudian”… dan pepatah ini masih sangat sakti dan ampuh jika kita sungguh-sungguh melaksanakannya.

Pertanyaan mendasar untuk diri kita adalah ; Sudahkah kita melakukan hal-hal yang mejadikan bisnis Urban Pest Control kita menjadi besar dan hebat seperti sang Elang tadi., atau sudahkan kita mempunyai visi dan konsep bisnis yang terarah layaknya sang Elang yang mempunyai tujuan hidup mencapai usia 70 tahun dengan 2 babak kehidupannya ?
Semua kembali ke pemikiran dan hati terdalam kita. Sudah sejauh mana rencana dan target bisnis kita berjalan sesuai rencana, dan bahkan sudah mencapai target dari visi perusahaan kita.

Usia 40 tahun merupakan usia tepat untuk Sang Elang bertransformasi menjadi elang perkasa kembali.
Usia 40 tahun untuk para pria merupakan usia emas (golden age) di dalam kehidupannya dan arah tujuan hidup yang akan dipilihnya, Menjadi Pria hebat dan tangguh seperti Elang.., atau sebaliknya, menjadi pria tak berdaya layaknya burung emprittt. menurut penelitian ahli kedokteran dan para pakar psikologi, usia 40 tahun merupakan usia matang seorang pria mencapai kedewasaannya. Matang dalam bertindak dan berpikir, matang dalam kesabarannya, dan yang terpenting, usia 40 adalah kurva puncak seorang pria mencapai titik tertinggi kecerdasannya. Hebat bukannn…

Jadi sudah tidak ada alasan lagi untuk kita.., pekerja profesional, pebisnis pest control, atau siapapun menyia-nyiakan sisa kehidupan kita tahap ke-2 ini dengan sesuatu yang kurang

bermanfaat untuk diri kita dan keluarga kita. Satu yang terpenting, jika kita sebagai pelaku bisnis, terutama Pest Control.., yang belum mencapai atau tepat mencapai usia di titik usia 40 tahun !!! Bersiaplah untuk menggapai keberhasilan bisnis kita dan melanjutkan perjalanan hidup kita di episode ke-2 ini dengan penuh makna dan arti.

Terbang tinggi bagai elang Di Angkasa… Soar like an Eagle, As high as the sky.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *