Lalat buah (Fruit Flies) adalah salah satu hama yang merugikan manusia baik itu dipermukiman, rumah sakit, bisnis makanan, industri, perhotelan, dan lain sebagainya. Pada famili Drosophilidae spesies lalat buah  yang paling dikenal adalah Drosophila melanogaster (Satoto et.al, 2023). Drosophila melanogaster merupakan lalat yang berukuran kecil yang banyak ditemukan pada buah-buah dengan ukuran yang sangat kecil, yaitu 3mm, mata berwarna merah dengan badan berwarna kuning kecoklatan dengan garis-garis hitam pada bagian abdomen untuk betina dan berwarna gelap penuh untuk jantan (Dzaky, 2020).

Lalat buah (Drosophila melanogaster) mengalami metamorfosis sempurna mulai dari telur, larva (instar 1,instar 2, dan instar 3), pupa, dan dewasa (imago). Telur diletakkan pada buah atau makanan yang telah membusuk. Dalam waktu 24 jam larva instar 1 akan menetas dan mulai untuk makan. Larva melewati fase pertumbuhan selama 4 hari, dan beratnya akan bertambah sekitar 200 kali lipat karena perkembangan jaringan larva. Namun jaringan larva ini akan dipecah selama tahap pupa. Setelah tahap pupa, maka lalat dewasa akan muncul. Lalat betina berukuran lebih besar dari jantan dan dapat bertelur hingga 100 butir telur per hari. Lalat dewasa dapat hidup selama sekitar 2 bulan (Ong et.al, 2015).

Lalat buah memiliki gen yang hampir sama dengan manusia dan sering digunakan dalam mempelajari berbagai konsep biologi. Lalat buah sering dijadikan sebagai bahan penelitian bagi ilmuan karena umurnya yang cukup singkat serta telah digunakan sebagai organisme model selama berabad-abad untuk memperlajari berbagai aspek biologi, seperti genetik dan pewarisan sifat, perkembangan embrio, perilaku, dan penuaan. Lalat buah juga sering digunakan sebagai bahan penelitian karena tidak membutuhkan biaya yang besar dalam mebudidayakannya (Fauzi et.al, 2016).

Selain itu juga lalat buah (Drosophila melanogaster) menunjukkan tingkat kesamaan genetic yang tinggi dengan manusia, membuat lalat buah menjadi model yang sangat penting untuk mempelajari penyakit manusia dan penemuan obat. Lalat ini juga telah banyak digunakan untuk mempelajari toksisitas berbagai zat, termasuk bahan nano, karena memiliki kemiripan fisiologis dengan manusia. Selain itu juga lalat ini berguna untuk membuat penemuan penting dalam genetika, termasuk identifikasi gen yang terlibat dalam perkembangan, pensinyalan sel, dan penyakit. Lalat buah memiliki sistem saraf yang relative sederhana sehingga menjadikannya model yang sangat baik untuk mempelajari perkembangan dan fungsi saraf. Lalat buah ini dalam penelitian ilmiah memiliki banyak kontribusi terhadap pemahaman tentang biologi dan kesehatan manusia (Ong et.al, 2015).

Lalat buah telah mengembangkan mekanisme untuk meningkatkan konsumsi alkohol guna melindungi larvanya dari tawon parasit. Paparan tawon ini mendorong betina bertelur pada sumber makanan dengan  konsentrasi alkohol yang tinggi. Lalat buah jantan yang gagal berhubungan dengan lalat betina dapat meningkatkan konsumsi alkohol pada lalat jantan. Ini semua disebabkan karena hubungan yang gagal dapat  meningkatkan stress pada lalat jantan serta mengakibatkan peningkatan konsumsi alkohol (Engel et.al, 2019).

Pengendalian lalat dapat dilakukan dengan beberapa metode mulai dari kimiawi dan non kimiawi seperti berikut (SPC, 2023):

  1. Metode spraying (surface spray) yang dapat dilakukan pada tempat-tempat yang bisa menjadi habitat bagi lalat seperti pada pohon perdu, pohon hias, pohon imitasi, dan tali gordyn.
  2. Metode cold fogging (space spray) yang dapat dilakukan pada tempat-tempat yang bisa menjadi habitat bagi lalat seperti area dalam ruangan yang terdapat banyak lalat.
  3. Metode thermal fogging (space spray) atau pengasapan dapat dilakukan pada area luar ditempat tempat lalat berada seperti area tempat pembuangan sampah sementara, gorong-gorong, dan semak-semak.
  4. Metode baiting menggunakan granule baiting yang ditaburkan pada trays bait atau CIT box dan diletakkan pada area dalam seperti kantin.
  5. Metode wipping yang dilakukan pemulasan pada sudut-sudut kaca bagian bawah, pada sisi-sisi meja dan kaki-kaki meja. Wipping dapat dilakukan menggunakan media air, larutan isotonic seperti air kelapa atau air gula serta dapat juga menggunakan insektisida nabati seperti minyak atsiri sebagai repellent anti lalat.
  6. Metode penaburan larvaciding pada area tempat sampah, TPS, dan tempat lainnya yang diduga terdapat lalat.
  7. Metode trapping menggunakan insect light trap yang dipasang pada area dalam yang terindikasi sebagai tempat peristirahatan dan perkembangbiakan lalat (hindari pemasangan pada tempat yang berdekatan dengan sumber cahaya).
  8. Metode trapping menggunakan fly tree trap dengan menggunakan lem yang diberikan pada permukaan sedotan dan dimasukkan ke dalam penyangga fly tree trap serta taburkan atraktan pada dasar permukaan pot untuk mengundang lalat. Fly tree trap dapat diletakkan pada area kantin, dapur, dan TPS.

Sumber:
– Dzaky, F. A., 2020. Pengujian Efek Ekstra Daun Teh Hijau (Camellia sinensis) Terhadap Ekspresi Gen system Imun Humoral Lalat Buah (Drosophila melanogaster) (Doctoral dissertation, Universitas Hasanuddin).
– Engel, G. L., Taber, K., Vinton, E., & Crocker, A. J. 2019. Studying alcohol use disorder using Drosophila melanogaster in the era of ‘Big Data’. Behavioral and Brain Functions, 15(1), 1-16.
– Fauzi, A., & Corebima, A. D. 2016. Pemanfataan Drosophila melanogaster sebagai organisme model dalam mempelajari Hukum Pewarisan Mendel. In Seminar Nasional Biologi (pp.372-377).
– Ong, C., Yung, L. Y. L., Cai, Y., Bay, B. H., & Baeg, G. H., 2015. Drosophila melanogaster as a model organism to study nanotoxicity. Nanotoxicology, 9(3), 396-403.
– Satoto, T.B.T., Ristiyanto, dan Garjito, T.A., 2023. Lalat (Diptera): Peran dan Pengendalian Lalat di Bidang Kesehatan. UGM PRESS.
– SPC., 2023. Standar Prosedur Operasional Pengendalian Vektor, Binatang Pembawa Penyakit dan Binatang Pengganggu. PT.Solusi Prima Caraka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *