Cicak-cicak di dinding… diam-diam merayap, datang seekor nyamuk… hap, lalu ditangkap.
Begitulah sepenggal bait lagu anak favourite sepanjang masa, sejak saya masih Balita sampai anak-anak saya sekarang. Pasti hafal betul dengan kalimat lagu di atas… begitu juga dengan teman-teman semua pastinya.
Tapi, apakah kita sudah mengetahui dan mengenal sang cicak lebih jauh ? Dan apakah kita sudah menyadari jika kehadiran mereka merupakan sebagai sosok binatang pengganggu menurut PERMENKES atau standar audit, baik standar nasional maupun internasional ??? Dan yang terpenting, kehadiran mereka di dalam rumah atau bangunan kita… selain menjijikkan, sebagai indikator lingkungan yang kurang ideal, juga sang cicak rupanya membawa bakteri yang dapat menyebabkan penyakit terhadap manusia.
Cicak atau cecak termasuk di dalam Famili Gekkonidae dari ordo Squamata. Kelebihan mereka adalah dapat menempel di dinding ataupun di atap bangunan karena adanya rambut-rambut halus yang terdapat di kaki-kakinya. Rambut-rambut halus tersebut berfungsi sebagai perekat yang membuat cicak dapat berjalan dan mampu menahan gaya gravitasi bumi yang membuat cicak tidak terjatuh ke lantai. Di lingkungan kita, ada 4 (empat) jenis species yang sering kita jumpai… namun hanya 3 (tiga) jenis species yang biasa kita melihatnya, yaitu :
* Cicak tembok (Cosymbotus platyurus), cicak ini bertubuh pipih lebar, berekor lebar dengan rumbai-rumbai di tepinya. Berwarna mocca capuccino (dimirip-miripkan warnanya dengan kuliner populer boleh kan.. hehehe), dan banyak ditemui di tembok rumah, juga di sela-sela atap. Makanan utama cicak ini adakah serangga (nyamuk, laron, dan serangga lainnya).
* Cicak gula (Gehyra mutilata), bertubuh lebih kecil jika dibandingkan dengan cicak tembok, dan warna kulit lebih transparan dengan semu kemerahan serupa dagingnya (merah muda pucat). Cicak gula banyak dijumpai di lemari makan, dapur, bak sampah, atau bahkan di dalam penutup saji hidangan makanan kita… wowww, menjijikkan bukan. Terkadang cicak ini juga tanpa sadar ikut mencicipi kopi atau hidangan teh kita jika kita lupa menutupnya. Jangan heran dan jangan bingung… cicak gula ada di sekitar area makanan kita, karena konsumsi harian mereka berupa pakan yang mengandung gugus gula, baik amilum maupun karbohidrat. Dalam kesehariannya, cicak ini juga berkompetisi dengan cicak tembok… karena prilaku makan cicak tembok yang sudah mulai menyukai kandungan gula di pakannya.
* Cicak kayu (Hemidactylus frenatus), cicak ini berwarna lebih gelap (coklat salur atau bahkan kehitaman), bertubuh lebih kurus, dan ekornya membulat. Dalam kesehariannya mereka dapat dijumpai dipepohonan, plafon dan atap rumah. Cicak ini sering berkompetisi dengan cicak tembok dalam memperebutkan makanannya (serangga) di dekat lampu dan penerangan lain.
Selain ciri-ciri khusus di atas, yang menjadi permasalahan utama di area komersial dan permukiman, adalah nilai estetika dan penyakit yang dibawanya. Cicak banyak membawa bakteri di tubuhnya karena habitat mereka ditempat yang gelap dan lembab. Salah satu bakteri populer yang menempel dan terbawa ditubuh cicak adalah dari jenis E. Coli, yang dapat menyebabkan sakit perut jika masuk ke dalam tubuh manusia. Kotoran cicak pun mengandung bakteri Salmonella yang dapat menyebabkan penyakit diare dan disentri. Wajar jika kehadiran sang cicak tidak diijinkan oleh penghuninya, baik di sektor perhotelan, sektor kuliner, fasyankes, permukiman, perkantoran dan terutama di industrial.
Tidak salah memang jika baginda Rasul men-sunnah kan kita untuk membunuh cicak.. terutama di malam Jum’at. Jadi sebelum melakukan kegiatan-kegiatan rutin lainnya di malam Jum’at yang menghasilkan pahala… sebaiknya kita berburu cicak dahulu… hehehe (just kidding ya temans). Sebagaimana tertulis didalam shahih Muslim ; Rasullullah berkata, “Barangsiapa membunuh cicak pada awal pukulannya, baginya itu satu kebaikan, barangsiapa yang membunuhnya dalam pukulan ke 2, jadi baginya itu satu kebaikan yang tidak sama dengan yang pertama”. Juga dari hadist Aisyah berkata, aku mendengar kalau Rasulullah berkata ; “Barangsiapa yang membunuh cicak, Allah SWT akan menghapuskan tujuh kekeliruan atasnya”.
Dan masih banyak lagi hadist-hadist lainnya yang mensyaratkan cicak tidak baik jika berada di lingkungan kita. Sebagai binatang pembawa sihir didalam dunia rugyah, belum lagi jika kotoran feses nya mengenai layar monitor HP android kita, yang dapat menyebabkan kerusakan tanpa kita sadari.
Ngeri-ngeri sedap ya kalau kita sudah mengetahui efek dan akibat dari kehadiran sang cicak.., dan rupa-rupanya, kehadiran cicak di lingkungan permukiman sudah menjadi keharusan operator pest control/Pest Controller untuk memasukkan point di dalam kontrak kerjanya (MOU) sebagai salah satu hama yang dikendalikan… Terutama di segmentasi fasyankes dan perhotelan. kehadiran cicak di lingkungan kita bukan hanya disebabkan karena lingkungan yang kurang baik sanitasinya, tetapi karena adanya serangga yang ada di lingkungan tersebut. So.. kehadiran serangga berbanding lurus dengan sanitasi yang kurang baik.. dan akhirnya mengundang sang cicak ikut sibuk menikmati malam yang senyap bersama penghuninya.
Bagaimana cara mengendalikan mereka ?!?!?!
Tidaklah terlalu sulit jika kita berniat membuat mereka tidak nyaman di lingkungan, antara lain ;
• Biasakan hidup dengan lingkungan sanitasi yang baik, ventilasi dan pencahayaan yang cukup, dan gunakan lampu pijar LED di malam hari untuk menghindari serangga datang bertamu ke rumah atau bangunan kita.
• Gunakan perangkap lem (glue trap) di dekat area feeding dan resting mereka, seperti di bawah lemari makan, kulkas, rak penyimpanan makanan, belakang frame, atau di dekat celah-celah antara tembok dan atap bangunan.
• alternatif terakhir.., dapat menggunakan insektisida residual dari golongan Organophospate atau Carbamate, sehingga mereka tidak nyaman berada di area tersebut.
Akhirnya, cicak hilang… rejeki pest controller pun datang.