Lalat buah (fruit fly) adalah salah satu hama permukiman yang cukup mengganggu, bahkan merugikan secara estetika. Sebut saja di industri HoReCa, selain lalat rumah, lalat buah menjadi trend yang happening sebagai hama. mulai dari gangguan pada makanan (terutama buah dan sayuran), sampai pada estetika di area dining tersebut.

Lalat buah diidentifikasi sebanyak 66 species yang menyerang sekitar 100 jenis tanaman, diantaranya adalah cabe, jambu, belimbing, mangga, nangka, rambutan, melon, semangka, jeruk, pisang susu, pepaya, pisang raja sere, srikaya, klengkeng, sukun, sawo, tomat, ketimun, pare, labu, dan lain-lain. Sebagai hama permukiman, lalat buah yang banyak kita temui adalah Genus Bactrocera dan Drosophila. Bactrocera dengan tampilan tubuh berwarna kuning cerah dan Dhrosophila lebih berwarna kuning kecoklatan dengan cincin hitam diujung ekornya… Bactrocera cucurbitae kesukaannya pada buah-buahan dari kelompok mentimun, seperti melon, semangka, dan yang lain… sedangkan kelompok Bactrocera lainnya menyukai buah yang padat teksturnya, seperti pisang. manga, jambu kristal, dan papaya. Drosophila melanogaster lebih menyukai buah dari keluarga belimbing dan sejenisnya.

Lalat buah sangat merugikan karena menyerang buah yang dikonsumsi oleh manusia, oleh sebab itu, lalat buah dikenal sebagai hama langsung (direct pest) karena bagian tanaman yang diserang adalah buah yang siap dipasarkan atau siap dikonsumsi.

Lalat buah aktif pada siang hari sampai sore hari, terutama menjelang senja. Sebelum bertelur, lalat betina dewasa (imago) mencari tempat yang cocok pada permukaan buah untuk meletakkan telurnya, menggunakan ovipositornya yang ditusukkan ke dalam daging buah. Buah yang baru ditusuk dengan ovipositor akan sulit dikenali karena hanya ditandai dengan titik hitam yang sangat kecil. Setelah 2-5 hari, telur lalat buah menetas menjadi larva. Larva atau maggot atau belatung, setelah menetas langsung membuat saluran masuk ke dalam buah dan mengisap cairan daging buah sehingga buah menjadi busuk. Larva yang sudah berkembang maksimal kemudian keluar dari daging buah untuk mencari tempat berpupa di dalam tanah. Lama masa pupa sekitar 2 minggu, lalu menjadi lalat dewasa.

Cara mengusir dan mengendalikan lalat buah dengan beberapa Langkah
Teknik pengendalian yang berdaya saing tinggi, perlu memperhatikan bioekologi hama, teknik pengendalian, dan pengembangan penelitian hama terpadu pada lalat buah.
1.Pastikan semua permukaan bebas dari kotoran. Untuk membasmi lalat buah, Bersihkan seluruh makanan sisa. sebaiknya jauhkan sisa makanan dari saluran pembuangan. Jika tidak, lalat buah akan berkembang biak di tempat tersebut.
2. Buang semua makanan yang terlalu matang atau busuk. Perhatikan adanya pembusukan atau matang berlebihan pada semua buah dan sayuran. Untuk mencegah lalat buah betina menaruh telurnya di area tersebut.
3. Gunakan cuka sari apel. Isi gelas atau mangkuk dengan cuka apel. Kemudian bungkus dengan bungkus plastik. Bisa juga menggunakan karet gelang, lalu buat lubang kecil di bagian atasnya. Lalat buah akan tertarik oleh cuka, dan begitu masuk, mereka akan terjebak oleh bungkus plastik.
4. Cobalah anggur atau bir. Ambil sebotol bir atau anggur di sebelah lalat buah. Minuman fermentasi dapat mnarik lalat. Dan setelah banyak terjebak, bir atau minuman anggur dapat diganti dengan sediaan baru.
5. Pengendalian hama lalat buah yang paling aman tanpa residu pestisida adalah dengan menggunakan perangkap yaitu dengan zat penarik (attractant) metil eugenol. Pengendalian hama lalat buah dengan perangkap metil eugenol merupakan pengendalian yang ramah lingkungan karena tidak meninggalkan residu pestisida sayur dan buah.

BACK TO NATURE… BACK TO PEST CONTROLOGIC

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *