Sahabat… ia akan selalu ada disaat kita bahagia, tersenyum, tertawa, bersedih dan menangis.
Sahabat… Ia akan selalu ada dan mengulurkan jemari tangannya untuk menarik diri dari kubangan lumpur, bahkan menjunjung diri kita untuk tetap mencapai tujuan.

Mengutip dari Socrates sang filusuf Yunani.. Sahabat akan selalu ada disisi kita pada saat kita terjatuh dan menangis, disaat semua orang meninggalkan kita. Sahabat akan tersenyum dan tidak memberi pujian, tepuk tangan atau sorak pada saat kita diposisi puncak, tetapi ia selalu mengingatkan dan mendorong kita untuk selalu rendah hati.

Sahabat saling melengkapi, bukan menyakiti… Ia akan dengan rela menangis untuk melihat kita tersenyum.

Sahabat akan membentuk dan merubah kita menjadi lebih baik dan bermanfaat.. ia selalu membasuh dengan air yang sejuk, bukan melumuri kita dengan lumpur yang bau.

Persahabatan yang tulus akan membentuk kita pribadi yang positif.. dan persahabatan yang berpura-pura akan menhancurkan dan menjatuhkan kita.

Dan sahabat terbaik untuk kita adalah diri kita sendiri. Jiwa dan raga adalah dua sisi persahabatan yang tidak terpisahkan. Jiwa akan menangis jika melihat sang raga pesakitan, karena jiwa tahu betul kemampuan sang raga.

Persahabat bagai kepongpong (mengutip lirik lagunya “sindentosca”).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *