Gaesss, sering banget nggak sih kita mendengar istilah penyemprotan yang di dalam industri pengendalian hama dikenal dengan istilah “SPRAYING”.

Spraying oleh rekan-rekan operator pelaksana pengendali hama identik dengan penyemprotan larutan insektisida residual ke dinding bangunan, lantai, taman dan kayu-kayu bangunan pada pengendalian serangga perusak kayu.

Penyemprotan residual sendiri dimaksudkan untuk memberi efek bertahan bahan aktif insektisida terhadap media yang disemprot dengan menggunakan insektisida long lasting efek. Ada yang bertahan selama1 jam… bahkan sampai bertahan selama 5 hari (tergantung bahan aktif dan area perlakuannya). Insektisida dari golongan organophospate disinyalir dapat bertahan sampai puluhan hari pada media.

Sadar tidak gess, jika SPRAYING sebenarnya terbagi untuk beberapa perlakuan, yang akhirnya ujungnnya menjadi ‘nick name’ dalam metode kerja di lapangan. Kita pernah mendengar istilah SURFACE SPRAY, SPOT TREATMENT dan CRACKS & CREVICES TREATMENT. Masing-masing dari perlakuan penyemprotan ini adalah untuk sasaran dan area-area yang layak diperlakukan dengan metode tersebut. Okey, kita kupas sedikit ya tentang maksud dari istilah-istilah tersebut.

Pertama, kita operator pelaksana pasti rutin melakukan SURFACE SPRAY, yaitu perlakuan penyemprotan pada permukaan dinding atau lantai dengan menggunakan nozel kipas secara umum. fungsinya untuk membarrier dan memberikan residual efek terhadap media dan jalur lalu lintas serangga merayap atau perindukan serangga terbang. Metode ini dapat dilakukan di media apa saja, baik di dalam maupun di luar ruangan. Kedua, kita mengenal istilah SPOT TREATMENT. Metode ini dimaksudkan untuk memberikan efek residual treatment terhadap media yang diduga merupakan area feeding atau area aktif serangga merayap. Spot treatment hanya dilakukan pada area ideal di 30 cm X 30 cm persegi, lebih sedikit masih it’s oke dari range tersebut.

Yang terakhir, metode perlakuan celah dan retakan (Cracks & crevices treatment). Metode ini dianjurkan pada area-area kritis yang umumnya tidak boleh adanya perlakuan kimiawi. Dengan kata lain, kita melakukan metode ini wajib dan harus persetujuan dari pelanggan kita. Cracks & crevices treatment dilakukan pada area celah dan retakan tempat serangga merayap bersarang (breeding) dan beristirahat (resting). Umumnya dilakukan pada area-area food processing. Dari ketiga perlakuan tersebut, semua memiliki fungsi dan keunggulan masing-masing… tinggal bagaimana rekan-rekan operator pelaksana dapat memilih dan memilah fungsi dari SPRAYING tersebut. Selamat mencoba Genksss.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *