Kamis yang identik dengan sensasi optimis dari setiap insan yang menjalaninya. Begitupun dengan saya yang mendapatkan pelajaran kehidupan sarat makna dari GURU-GURU hebat di dalam kehidupan yang saya temui hari ini.

Sebut saja pria ber-tshirt kuning dengan nama beken “Mang Odeh”, dan pria seusia saya yang selalu tertib dan rapi menggunakan PDL yang merah membara… sesemangat jiwa raganya dalam memberi pelayanan kepada customer dan kliennya. Pria tegap ber-outfit merah ini saya sapa dengan nick name “Kang Koko”.

Mang Odeh dengan setia menjalani profesinya as a car painter, dan Kang Koko lebih fokus untuk mereparasi ban alias tire repairman. Keduanya bekerja dipenuh penatnya peluh dari terik sinar sang surya. Walaupun keringat berguguran dan kulitnya yang semakin menggelap… tetapi mereka selalu tersenyum menjalani profesinya masing-masing.

Mang Odeh, pria paruh baya sudah menjalani profesi ini selama puluhan tahun dan puluhan pula pekerjanya. Siapa yang menyangka jika take home pay Mang Odeh setiap bulannya bisa disejajarkan dengan senior manager di perkantoran menjulang nan sejuk. Kesehariannya cukup dengan tshirt dan celana bermuda, tidak perlu berbusana body fit atau ala opa korea. Cukuplah cipratan cat yang menjadi make upnya setiap hari setelah waktu senja tiba. Dan semuanya dilakukan sejak 8-5 dengan senyuman. Begitupula Kang koko, yang sudah menjalani profesinya sejak 2018 sebagai ahli reparasi ban dibilangan SPBU jl. Laswi Bandung dan tidak tergantikan oleh tandem kerja shiftnya yang rerata hanya hitungan bulan menjalani profesi tersebut. Bukan seberapa besar omset yang ia dapatkan… tetapi seberapa besar kepuasaan pelanggan yang menggunakan jasa branding di seragamnya, walaupun pendapatannya hanya sebesar UMK kota Bandung untuk mencukupi keluarga dan sekolah anaknya yang telah duduk dibangku SLTA.

Diskusi sederhana saya di siang ini terlontar kepada mereka… Mengapa dan apa yang membuat mereka setia dan nyaman menjalani profesinya, walaupun badai pandemi menghantam kota Bandung dan Indonesia di 2020 ? Jawaban yang senada dan sederhana dari mereka di tempat yang berbeda… Semua dilakukannya dengan setia dengan tiga parameter. Pertama : Mereka melakukan kualitas terbaik dari setiap pekerjaannya, kedua.. Jujur dalam melakukan pekerjaannya sesuai standar prosedur dan ketiga, mereka dengan senyum iklhas menjalani profesinya untuk menggapai bahagia mereka.

Kesemua optimalisasi pekerjaan yang memukau, hanya dibandrol sesuai harga price list yang terpampang di white board mereka. Tambah angin nitrogen tetap 5 ribu, tukar ban senilai 25 ribu… dan menakjubkan saya, cat ala sol-solan (mencat ulang bagian bumper depan dan body kit yang baret akibat berdampingan harmonis dengan sepeda motor di jalan raya, dan baret serta codet di beberapa bagian body mobil), hanya di tagihkan dalam bentuk nota senilai 350 ribu rupiah.

Masya Allah Tabarrakallah… bukan masalah biayanya yang dihadirkan ke saya, tetapi apa yang mereka berikan kepada saya tidak sesuai dengan senyuman ramah dan kualitas kerja tanpa palsu. Nilai yang menurut saya tidak layak diberikan kepada saya, jika dibandingkan dengan keseriusan dan ketelitian dalam pekerjaannya.
Mang Odeh dan Kang Koko adalah GURU-GURU kehidupan yang saya dapatkan di hari ini… dan tetap menjadi panutan ideal untuk yang mengenalnya. Sangatlah jarang dapat bertemu sosok-sosok pejuang kebahagian di era sekarang.

Sehat selalu, berlimpah berkah dan rahmat dari Allah yang maha baik ya mang Odeh dan Kang koko. Tetap tersenyum dalam membahagiakan diri dan orang-orang bernasib baik yang dapat bertemu dengan kalian. Merekalah pejuang kebahagiaan yang sesungguhnya… bukan pejuang rupiah yang sering digaungkan oleh banyak orang. Merekalah pelopor kejujuran dalam kehidupan, bukan pengajar kebohongan disetiap detak jantungnya.

Terima kasih GURU-GURU kehidupanku. Insya Allah aku dapat menjadi sosok seperti kalian yang selalu tersenyum dan ikhlas dalam melakukan pekerjaanku sebagai ladang ibadah disetiap hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *